Perahu itu ….
sarat dengan debu
sarat dengan kotoran
penuh keausan.
Berulangkali ….
ombak ganas menerjang kegagahannya
kabut tebal menghalangi jarak pandang
badai mencoba ketegarannya
suatu saat …… perahu itu hampir
karam …..
oleng dan tenggelam.
Ganasnya kehidupan
badai dan gelombang air laut
terasa semakin menggerogoti …
keterbatasan,
Kekurangan,
Kelemahan.
Di sisi lain perjalanan perahu
tampak pelabuhan memanggilnya
perahu tersenyum penuh keraguan
ketidak pastian …
dalam hati
perahu penuh berharap ….
Duhai pelabuhan …
ijinkan aku berharap akan …
kejujuranmu …
kepastianmu …
ketulusan cinta kasihmu
dan ….
hangat belaian sayangmu
Perlahan …
dan pasti
pelabuhan melambaikan kasihnya
mengajak perahu untuk merapat
tali pengikat ia ulurkan
perahu tampak tenang gembira
Ia kaitkan tali kasih pada ujung
sedikit demi sedikit ….
perlahan demi perlahan …
cinta, kasih sayang dan rindu saling bertemu
desah nafas terdengar
belaian lembut terungkap
kehangatan tergambar ….
kemesraan tercipta …..
Perahu dalam pelabuhan terakhirnya
bak, takkan berpisah lagi
dalam kerapatan keduanya berucap …
tak ingin saling melupakan …
meninggalkan ……
menyakiti ……………bahagia
Perahu tenang dan damai di sisi pelabuhannya
tali kait pelabuhan menggenggam erat perahu
perahu tak ingin lagi meninggalkan pelabuhan
untuk berlayar …
berlabuh ….
dan petualangan ….
tinggalah mereka menatap
ombak ganas …
kabut tebal …
dan badai keras di kejauhan
Ombak, badai dan kabut
adalah saksi awal dari sebuah episode baru
tentang hasrat mereka untuk bersatu
pada satu tambatan
satu ikatan tali kasih sayang dan cinta
Saat ini ….
perahuku telah merapat pada pelabuhanmu
yang terakhir,
penghabisan,
dan enggan …
takkan lagi berlayar menjauh darimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar